May 24, 2011
disisi jalan,...
terdampar
menarik diri sendiri.
lari
jala seribu ikan,
laut biru menderu.
bisu...
sekelompok camar pulang,
dan
aku masih
di sisi jalan.
Sabtu, 06 Agustus 2011
Sepiring Nasi di Negri kami
Thursday, June 2, 2011
pada piring nasi
teraduk lauk gelisah dan pasrah
kami tidak punya mimpi
tidak...
hanya sepiring nasi
dari petang ke petang
kami berladang
bukan nak membeli lipstik atau dada palsu
sekedar cangkuli hari
supaya kami tidak mati
tapi anak anak perempuan kami di cambuk-i di Saudi
padahal disini,
kami masih punya sepiring nasi
dan berton ton harga diri!!!
pada piring nasi
teraduk lauk gelisah dan pasrah
kami tidak punya mimpi
tidak...
hanya sepiring nasi
dari petang ke petang
kami berladang
bukan nak membeli lipstik atau dada palsu
sekedar cangkuli hari
supaya kami tidak mati
tapi anak anak perempuan kami di cambuk-i di Saudi
padahal disini,
kami masih punya sepiring nasi
dan berton ton harga diri!!!
Gambar mu di saku celana ku
January 25, 2011
gambar wajahmu tersimpan di saku celana
kucuri selagi kau lengah
bukan untuk di- mantrai
atau disebar ke dunia maya
hanya sekedar pengingat
agar tak kukencani kau untuk kali ke dua!
---
gambar wajahmu tersimpan di saku celana
kucuri selagi kau lengah
bukan untuk di- mantrai
atau disebar ke dunia maya
hanya sekedar pengingat
agar tak kukencani kau untuk kali ke dua!
---
pelacur ibu
February 20, 2011
di parkir sebelah barat gedung tua...sepatu hitam menjejak tanah..
gerah singkap selendang dada ..dikejar terik menyelusup terburu...
'aku ingin sekali punya rumah, yang halamannya luas...ditumbuhi semak dan kembang'
malam menggerayang
ibu belum pulang
anggur masih dituang
pada gelas dan serbet yang sama sama murahan
dulu ada seorang ibu penjual susu
sering kemari datang bertandang
setelah punya rumah dan pekarangan
ia menghilang..
di parkir sebelah barat gedung tua...sepatu hitam menjejak tanah..
gerah singkap selendang dada ..dikejar terik menyelusup terburu...
'aku ingin sekali punya rumah, yang halamannya luas...ditumbuhi semak dan kembang'
malam menggerayang
ibu belum pulang
anggur masih dituang
pada gelas dan serbet yang sama sama murahan
dulu ada seorang ibu penjual susu
sering kemari datang bertandang
setelah punya rumah dan pekarangan
ia menghilang..
sisi jalan
February 22, 2011 at 3:06pm
mungkin kau tak tau...
dari sebrang jalan kuperhatikan langkahmu
gerak tubuhmu
bahkan..mmhh...kemejamu yg bernoda..yang mungkin kau pun tak tau ada noda disitu
sebatang rokok menyala
berharap kita duduk saling berhadapan,
disini ....di sisi jalanku
lalu kutawarkan sekaleng bir hitam
dan bersama kita tertawa-i kehidupan....
mungkin kau tak tau...
dari sebrang jalan kuperhatikan langkahmu
gerak tubuhmu
bahkan..mmhh...kemejamu yg bernoda..yang mungkin kau pun tak tau ada noda disitu
sebatang rokok menyala
berharap kita duduk saling berhadapan,
disini ....di sisi jalanku
lalu kutawarkan sekaleng bir hitam
dan bersama kita tertawa-i kehidupan....
lelaki yang mirip kau, siang tadi...
March 6, 2011 at 6:44pm
di sudut rumah makan...ku kira itu kau
aku duduk tepat di depannya...
masih mengira itu kau...
sementara lelaki yang mirip kau sibuk dengan gadis di sampingnya...bicara seolah hanya gadis itu yang terpenting.
aku mengaduk kopi dan menyulut sebatang rokok
Masih mengamati dari jauh
sesekali aku tangkap pria yang mirip kau itu, melirik ke arahku
tapi ia lalu berpaling ..gadis itu masih menyedot perhatiannya
ah..baju , tatapan mata, lekuk bibir, dan postur tubuh..mirip sekali dengan mu
ku ambil handphone..'aku rindu' tulisku. tapi niatku urung, aku tau kau tak akan membalas. seperti biasanya.
3 batang rokok...aku merasa kau di dekatku
dan gadis itu adalah aku
seperti kita dulu.
tiba tiba lelaki yg mirip kau itu berdiri,
pamit lalu ke musholla ke di samping rumah makan.
aku menunggu...
juga gadis itu.
10 menit, lelaki yang mirip kau belum juga selesai
gadis itu mulai kelihatan gelisah.
aku juga
gadis itu kemudian beranjak ke motor...menunggu disana
akupun ingin ikut kesana.
tak lama lelaki yang mirip kau ahirnya muncul
gadis itu terlihat kembali ceria
bodohnya, aku juga.
lalu lelaki yg mirip kau kenakan jaket dan sarung tangan...
aku berharap sebelum pergi, dia melihatku untuk terahir kali
sekedar sadar kalau dari tadi aku pun ikut menunggui
"one last look..please.....'
please....
please....
motor melaju perlahan
dia pergi tanpa menoleh ke arahku
meghilang.
sama seperti kau
aku tertunduk
kenyataan menyedotku kembali
tiba tiba aku merasa begitu sepi
hanya sepi...
di rumah makan yang penuh sesak pelanggan
orang orang hilir mudik, tak ada yg menghiraukan
aku hampir menangis,
ketika cerita ini aku tulis...
di sudut rumah makan...ku kira itu kau
aku duduk tepat di depannya...
masih mengira itu kau...
sementara lelaki yang mirip kau sibuk dengan gadis di sampingnya...bicara seolah hanya gadis itu yang terpenting.
aku mengaduk kopi dan menyulut sebatang rokok
Masih mengamati dari jauh
sesekali aku tangkap pria yang mirip kau itu, melirik ke arahku
tapi ia lalu berpaling ..gadis itu masih menyedot perhatiannya
ah..baju , tatapan mata, lekuk bibir, dan postur tubuh..mirip sekali dengan mu
ku ambil handphone..'aku rindu' tulisku. tapi niatku urung, aku tau kau tak akan membalas. seperti biasanya.
3 batang rokok...aku merasa kau di dekatku
dan gadis itu adalah aku
seperti kita dulu.
tiba tiba lelaki yg mirip kau itu berdiri,
pamit lalu ke musholla ke di samping rumah makan.
aku menunggu...
juga gadis itu.
10 menit, lelaki yang mirip kau belum juga selesai
gadis itu mulai kelihatan gelisah.
aku juga
gadis itu kemudian beranjak ke motor...menunggu disana
akupun ingin ikut kesana.
tak lama lelaki yang mirip kau ahirnya muncul
gadis itu terlihat kembali ceria
bodohnya, aku juga.
lalu lelaki yg mirip kau kenakan jaket dan sarung tangan...
aku berharap sebelum pergi, dia melihatku untuk terahir kali
sekedar sadar kalau dari tadi aku pun ikut menunggui
"one last look..please.....'
please....
please....
motor melaju perlahan
dia pergi tanpa menoleh ke arahku
meghilang.
sama seperti kau
aku tertunduk
kenyataan menyedotku kembali
tiba tiba aku merasa begitu sepi
hanya sepi...
di rumah makan yang penuh sesak pelanggan
orang orang hilir mudik, tak ada yg menghiraukan
aku hampir menangis,
ketika cerita ini aku tulis...
dibawah bulan separuh
March 31, 2011 at 3:32pm
secangkir teh menuang kisah kita
teraduk bersama gelak tawa abg abg di sebrang meja
kemana kita setelah ini?
segera setelah gerimis berhenti meringis
dan mangkuk mangkuk gairah mulai habis?
apakah bulan terpaksa muncul separuh
ataukah awan hitam telah merenggut bayangannya?
dadaku penuh dengan sesak tanya
yang aku tau, bahkan kau pun tak punya jawabannya
secangkir teh menuang kisah kita
teraduk bersama gelak tawa abg abg di sebrang meja
kemana kita setelah ini?
segera setelah gerimis berhenti meringis
dan mangkuk mangkuk gairah mulai habis?
apakah bulan terpaksa muncul separuh
ataukah awan hitam telah merenggut bayangannya?
dadaku penuh dengan sesak tanya
yang aku tau, bahkan kau pun tak punya jawabannya
Langganan:
Postingan (Atom)