Sabtu, 06 Agustus 2011

camar yg belum pulang

May 24, 2011

disisi jalan,...
terdampar

menarik diri sendiri.
lari

jala seribu ikan,
laut biru menderu.
bisu...

sekelompok camar pulang,

dan
aku masih

di sisi jalan.

Sepiring Nasi di Negri kami

Thursday, June 2, 2011

pada piring nasi
teraduk lauk gelisah dan pasrah

kami tidak punya mimpi
tidak...
hanya sepiring nasi

dari petang ke petang
kami berladang
bukan nak membeli lipstik atau dada palsu

sekedar cangkuli hari
supaya kami tidak mati

tapi anak anak perempuan kami di cambuk-i di Saudi
padahal disini,

kami masih punya sepiring nasi

dan berton ton harga diri!!!

Gambar mu di saku celana ku

January 25, 2011

gambar wajahmu tersimpan di saku celana
kucuri selagi kau lengah

bukan untuk di- mantrai
atau disebar ke dunia maya

hanya sekedar pengingat
agar tak kukencani kau untuk kali ke dua!

---

pelacur ibu

February 20, 2011

di parkir sebelah barat gedung tua...sepatu hitam menjejak tanah..
gerah singkap selendang dada ..dikejar terik menyelusup terburu...

'aku ingin sekali punya rumah, yang halamannya luas...ditumbuhi semak dan kembang'

malam menggerayang
ibu belum pulang

anggur masih dituang
pada gelas dan serbet yang sama sama murahan

dulu ada seorang ibu penjual susu

sering kemari datang bertandang
setelah punya rumah dan pekarangan

ia menghilang..

sisi jalan

February 22, 2011 at 3:06pm

mungkin kau tak tau...
dari sebrang jalan kuperhatikan langkahmu
gerak tubuhmu

bahkan..mmhh...kemejamu yg bernoda..yang mungkin kau pun tak tau ada noda disitu

sebatang rokok menyala
berharap kita duduk saling berhadapan,

disini ....di sisi jalanku

lalu kutawarkan sekaleng bir hitam
dan bersama kita tertawa-i kehidupan....

lelaki yang mirip kau, siang tadi...

March 6, 2011 at 6:44pm

di sudut rumah makan...ku kira itu kau
aku duduk tepat di depannya...
masih mengira itu kau...

sementara lelaki yang mirip kau sibuk dengan gadis di sampingnya...bicara seolah hanya gadis itu yang terpenting.

aku mengaduk kopi dan menyulut sebatang rokok
Masih mengamati dari jauh

sesekali aku tangkap pria yang mirip kau itu, melirik ke arahku
tapi ia lalu berpaling ..gadis itu masih menyedot perhatiannya

ah..baju , tatapan mata, lekuk bibir, dan postur tubuh..mirip sekali dengan mu

ku ambil handphone..'aku rindu' tulisku. tapi niatku urung, aku tau kau tak akan membalas. seperti biasanya.

3 batang rokok...aku merasa kau di dekatku
dan gadis itu adalah aku
seperti kita dulu.

tiba tiba lelaki yg mirip kau itu berdiri,
pamit lalu ke musholla ke di samping rumah makan.

aku menunggu...
juga gadis itu.

10 menit, lelaki yang mirip kau belum juga selesai
gadis itu mulai kelihatan gelisah.
aku juga


gadis itu kemudian beranjak ke motor...menunggu disana
akupun ingin ikut kesana.

tak lama lelaki yang mirip kau ahirnya muncul
gadis itu terlihat kembali ceria
bodohnya, aku juga.

lalu lelaki yg mirip kau kenakan jaket dan sarung tangan...
aku berharap sebelum pergi, dia melihatku untuk terahir kali
sekedar sadar kalau dari tadi aku pun ikut menunggui

"one last look..please.....'
please....
please....

motor melaju perlahan
dia pergi tanpa menoleh ke arahku

meghilang.

sama seperti kau

aku tertunduk
kenyataan menyedotku kembali

tiba tiba aku merasa begitu sepi

hanya sepi...
di rumah makan yang penuh sesak pelanggan
orang orang hilir mudik, tak ada yg menghiraukan

aku hampir menangis,
ketika cerita ini aku tulis...

dibawah bulan separuh

March 31, 2011 at 3:32pm

secangkir teh menuang kisah kita
teraduk bersama gelak tawa abg abg di sebrang meja

kemana kita setelah ini?
segera setelah gerimis berhenti meringis
dan mangkuk mangkuk gairah mulai habis?

apakah bulan terpaksa muncul separuh

ataukah awan hitam telah merenggut bayangannya?
dadaku penuh dengan sesak tanya

yang aku tau, bahkan kau pun tak punya jawabannya
Mimpi Betina
(March 26, 2011)

aku jalang
raba jalan menuju pulang...

aku betina
setengah telanjang mengoyak malam

di balik kutang kisahmu kusimpan
bersama jutaan perasaan yang terbuang

kelak dipelukan angin...ku turuni lembah lembah curam

menutup senja di usia paruh baya
ukir nama pada dinding berjurang

lalu masa silam kan jadi gurauan
diantara warna warni
dan lebah lebah yang riang memadu cinta

aku betina jalang
hanya mengerti hidup dan makan

namun musim semi telah kubeli didalam mimpi!
maka aku takkan pernah mati

disini..

di dalam mimpi!
---

Senin, 16 Mei 2011

dibawah bulan separuh

(March 31, 2011)

secangkir teh menuang kisah kita

teraduk bersama gelak tawa abg abg di sebrang meja



kemana kita setelah ini?

segera setelah gerimis berhenti meringis

dan mangkuk mangkuk gairah mulai habis?



apakah bulan terpaksa muncul separuh

ataukah awan hitam telah merenggut bayangannya?



dadaku penuh dengan sesak tanya

yang aku tau, bahkan kau pun tak punya jawabann...

Wangi Gaharu di Tubuhmu

kata yang bisu

patah membelah duka



kelopak basah

sendu mata -ku biru



lebam sisakan haru,

pada sudut sudut ketika perlahan detak itu berlalu



anggap mimpi sajalah!!



namun kelak..... saat Gaharu tumbuhkan putik-putiknya yang baru,

itu kau...

itu aku...!

--
untuk Uce Haryono alhm.

Kisah sebuah cerita

Cerita, bahu-ku memikul kenangannya

lalu tersapu waktu,

dan angan angan serupa kupu.



disini pernah tergenang

sebait nama yang tak akan hilang.

garis tangan

menuju pada apa kita?
telah sampaikah nujum garis tangan? jikakah ini ahir? atau belum tuntas lagi takdir?

tentu sekali waktu ingin kutemui kau,
lalu kutanya dimana kau kubur bayanganku,
mungkinkah dibawah lekung pelangi,
atau..ia tak kan pernah hidup lagi.....

--

Rabu, 02 Februari 2011

rindu

kupejam mata dan kau hadir dalam sebentuk lembut cahaya, luruh.
disamping peraduan kucoba rebah, menerka kabar samar samar. tergetar.
sekali lagi kucoba bercerita, tentang seorang adinda yg kehilangan cinta. tak bisa....tak mengalir satupun alinea..hanya satu kata : rindu. itu saja.

Sabtu, 15 Januari 2011

sajak sajak pendek

December 12, 2010 at 4:26pm

aku melayat bekas pacar yg baru mati
kubawa lelaki yang kukencani tadi malam
berharap mereka bisa dikubur bersama sama.

---

langit rusuh
dibawah bangku taman ku eja nama kecilmu
ah, masih terlalu pendek untuk nisan ukuran 10centi!

----

sukar sekali menggambar senja,
sewaktu kita duduk di rumput basah
ku coba ulangi lagi,
coba mengingat parasmu begitu lugu
dan gelambir pipi merona malu

yah, sudahlah... mungkin aku bukan pelukis
kutinggalkan kertas gambarku di bangku taman

seorang gadis kecil lalu memungutnya
"mama..mama..ada gambar anjing... lucu sekali
tapi kok badannya,badan manusia?"

jejak kecil

tak ada ibu
tak ada saudara
di tepi Shindu, terjaja raga

Gegap gempita pesta pora, bersama ombak kularung cerita,
Ini malam begitu menyiksa!...

-

sekiranya dapat kujumpai
matahari terahir sebelum perayaan
kan kutawar, lagi seribu malam...
mungkin sebelum kembang api meretas
dan bunyi ledak petasan mengejek telinga,
sempat kucari kekasihku,

lalu

kan ku ajak ia lintasi waktu!
(jan 2,11)

Persetan dengan judul!

kali ini bukan sajak
diatas rindu yg menjejak

atau puisi cinta mendayu dayu
seperti selebaran iklan yang ditempel di batang batang kayu

bukan!
sesekali bukan!

aku sedang murka!
jiwaku luka
angan angan pecah
dalam gulungan selimut kutahan amarah!

kali kesekian kusapu warna merah
pada canvas putih mulai membara
AAAHH!..kuhempas cat ke bawah jendela
lalu sekumpulan debu dan sampah ikut memerah

tak lama seekor kecoa melintas, dan ikut menjadi merah
aura merah pekat mencekat aliran darah

dibengkel sebelah, manusia manusia terlena dgn lagu dangdut
yg diputar lebih keras dari jeritan bibirku!

ini hidup, teman!
sekedar bertahan terkadang tidaklah cukup

gelap mata kulari keluar rumah
"PRANG!!"
kaca bedeng reyot tetanggaku pecah
lalu musik dangdut berhenti
semua mendadak sepi

* aku menangis dibalik tembok

---

jan 11,11