Rabu, 30 Desember 2009

Pesta Lajang



Lucuti!
telanjangi..telanjangi!!..suara sorakan setengah mabuk, wanita wanita setengah gila

Kemarikan, biar aku kangkangi! (wanita berkalung permata, dengan dandanan menor, sontak naik keatas panggung bar)

"ayo Tesaa..kamu bisaaa" ...teman temannya tertawa sambil menegak minuman yang disediakan tuan rumah,aroma wine dan peluh bercampur baur malam itu

gegap gempita musik hip hop mengalahkan lenguh keras-lelah pria bercelana dalam totol totol, tangan, kaki, lidah ..dada menggerayangi tubuhnya.

:bagaimana, masih kuat sayang?" bisik suara mami dari balik kain layar
"Mi, mana pengantin wanitanya,,suruh dia keluar, wanita wanita ini bertambah liaaaaar". "oke oke,, tahan dulu" mami cepat cepat menghilang kedalam kerumuman.

tiba tiba musik berhenti, semua terdiam..*degh* seorang wanita bergaun putih (tanpa penutup dada) muncul ,dengan bibir basah setenagh terbuka maju menghampiri pria bercelana dalam totol totol "Dia milik ku! Ctar!! CTARRRRh!! suara cambuk seketika menghentak...



malam itu, pesta lajang wanita wanita snob ibukota
aku memandang dari sudut ruang, jika suatu saat aku menikah, seperti apa pestanya? yang jelas wanita wanita liar itu tidak akan kuundang

denpasar, 23 des 09

Senin, 28 Desember 2009

gerbong ke-8 (di banjarnegara)



awan miris, terik...
debu panas gapai langit langit
kupandangi raut lusuh menahan tangis

degup terhenti saat peluit panjang memekik

gontai langkah kaki menjauh dari sisi rel,
titip berjuta mimpi pada airmata yang menitik...

di kursi biru aku lemah tersandar
stasiun ini terasa begitu nanar

saat aku pergi.... 8 tahun lalu