Sabtu, 15 Januari 2011

sajak sajak pendek

December 12, 2010 at 4:26pm

aku melayat bekas pacar yg baru mati
kubawa lelaki yang kukencani tadi malam
berharap mereka bisa dikubur bersama sama.

---

langit rusuh
dibawah bangku taman ku eja nama kecilmu
ah, masih terlalu pendek untuk nisan ukuran 10centi!

----

sukar sekali menggambar senja,
sewaktu kita duduk di rumput basah
ku coba ulangi lagi,
coba mengingat parasmu begitu lugu
dan gelambir pipi merona malu

yah, sudahlah... mungkin aku bukan pelukis
kutinggalkan kertas gambarku di bangku taman

seorang gadis kecil lalu memungutnya
"mama..mama..ada gambar anjing... lucu sekali
tapi kok badannya,badan manusia?"

jejak kecil

tak ada ibu
tak ada saudara
di tepi Shindu, terjaja raga

Gegap gempita pesta pora, bersama ombak kularung cerita,
Ini malam begitu menyiksa!...

-

sekiranya dapat kujumpai
matahari terahir sebelum perayaan
kan kutawar, lagi seribu malam...
mungkin sebelum kembang api meretas
dan bunyi ledak petasan mengejek telinga,
sempat kucari kekasihku,

lalu

kan ku ajak ia lintasi waktu!
(jan 2,11)

Persetan dengan judul!

kali ini bukan sajak
diatas rindu yg menjejak

atau puisi cinta mendayu dayu
seperti selebaran iklan yang ditempel di batang batang kayu

bukan!
sesekali bukan!

aku sedang murka!
jiwaku luka
angan angan pecah
dalam gulungan selimut kutahan amarah!

kali kesekian kusapu warna merah
pada canvas putih mulai membara
AAAHH!..kuhempas cat ke bawah jendela
lalu sekumpulan debu dan sampah ikut memerah

tak lama seekor kecoa melintas, dan ikut menjadi merah
aura merah pekat mencekat aliran darah

dibengkel sebelah, manusia manusia terlena dgn lagu dangdut
yg diputar lebih keras dari jeritan bibirku!

ini hidup, teman!
sekedar bertahan terkadang tidaklah cukup

gelap mata kulari keluar rumah
"PRANG!!"
kaca bedeng reyot tetanggaku pecah
lalu musik dangdut berhenti
semua mendadak sepi

* aku menangis dibalik tembok

---

jan 11,11