Senin, 05 April 2010

Saya Mencari Suami!

seorang wanita lusuh, berbaju sobek sobek dan tampang kuyu bertanya pada orang orang disekitarnya

" alamat ini dimana ya pak,mas? tau gak? saya lagi nyarik suami saya, kata tetangga di kampung, suami saya kerja disini"

orang orang tampak keheranan, ada yg langsung bilang " waduh, saya ga tau buk!..lalu lekas lekas pergi, seperti sedang melihat hantu

yang lain bahkan ga mau ngejawab " ibu ini pasti perempuan gak bener, masa suami sendiri ga tau dimana tinggalnya, wong Edan! bisik mereka...

Wanita itu tertunduk sambil meringis, mungkin kepanasan, mungkin juga sakit hati di cela begitu.

aku masih mengamati

ia mendatangi kedai es, tak jauh dari situ..

"Buk, permisi, tau alamat ini gak ya?"

kali ini yang di ajak ngomong mau ngejawab

oh, kebayoran? masih jauh mbak, naek bajaj aja, tanya sama tkg bajaj nya..yach..kalo dari sini sih, kira kira 35rb lah"

"duh, uang sebanyak itu, saya mana punya, tadi aja dari kampung, saya naek truk kol yg mau ke pasar"

yang diajak ngomong mulai menjauhkan badan

"kalo ga punya uang, ngapain ke jakarta! jangan jangan situ alesan mau minta duit ya? udah..pergi sana!..saya banyak pelanggan!"

ah, dia di usir...

kertas lusuh bertuliskan alamat suaminya masih di gengam erat erat. hanya itu yg dia punya.
celingukan kesan kemari, ahirnya ia putuskan untuk duduk di bawah pohon randu sebrang terminal.

TERTIDUR.

mataku tak lepas mengamati perempuan ini, rambut sebahu, kusam dan baju yg lusuh, namun kulitnya yang putih masih terlihat kencang, mungkin dia kembang desa, dipacari pemuda yang baru balik dari rantau di kota, ditiduri, hamil dan pemuda itu kabur ke kota..atau mungkin suaminya bosan hidup prihatin di kampung, cari kerja di kota..punya bini baru, dan lupa saja sama yang di kampung?
aku masih menebak nebak, tak terasa sudah lewat maghrib...

saat tiba tiba terdengar sirine mobil polisi, aah..rupanya ada operasi satpol PP, sejumlah laki laki berseragam turun dari bak belakang, berkeliling di sekitar terminal, 3 orangberlari sigapl ke arah si wanita, mengacungkat tongkat pemukul, membangunkan wanita yang tertidur kelelahan itu.

"He, kamu! bangun! bangun!"

wanita itu terkesiap, belum sempat membetulkan baju yang sedikit tersingkap..

"Uh? ada apa ya pak?"

"Hee..masih tanya lagia ada apa, ayo ikut ke pos! bangun kamu!" perintah mereka, kasar menarik tangan si wanita.

kertas yang bertuliskan alamat itu, terlepas.

"Pak..ada apa ini, tunggu..saya mau dibawa kemana"
"saya mau cari suami saya pak!!". "Sungguh!.."

"halah, cepat naikkan aja ke mobil" ujar salah seorang pria berseragam

"ampun pak, saya mau dibawa kemana?" si wanita mulai menangis

Mereka ga mau peduli, wanita itu diseret seret, dan dengan sekali tarik, si wanita sdh naik di bak mobil dinas"

nafas si wanita tersega segal. keringat ketakutan bercampur airmata, teringat alamat suaminya yang lepas dari tanggannya.

"makanya mbak, jangan kencan dengan hidung belang di terminal, menjelang maghrib emang banyak operasi di sini" bisik suara seorang wanita lain disebelah, yang mungkin jg terjerat operasi.
"Saya sih, agak elitan dikit, ketangkep nya dihotel! ..hemmm...situ baru ya?" tanyanya datar.

Wanita itu tak peduli, matanya sibuk melotot ke bawah, mencari cari kertas alamat suaminya, "jatuh dimana, jatuh dimana"...masih dengan nafas tersegal segal....

Mobil satpol PP melaju...jeritan sirine pelan pelan menjauh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar