Senin, 18 Januari 2010

ada cinta untuk lia (cerpen)



lia, begitulah orang orang disini biasa memanggilku, rambut sebahu warna coklat muda, menurutku wajahku biasa saja. Aku bekerja di kota, ehm..bukan sebagai gadis penghibur, tapi sebagai pengantar bunga, Tiap aku bertugas merangkai bunga untuk di jual ke restoran dan cafe cafe kecil.

Ibuku tinggal di Solo, bersama bude dan keponakanku. Kata ibu aku punya bapak, tapi entah siapa, karena dulu ibu tidak punya pacar.setidaknya aku masih lebih baik dari ibu sewaktu masih muda, aku punya pacar, jadi kalau nanti hamil, aku tau siapa bapak dari jabang bayiku..ah lupakan saja...pacarku Dani, juga jarang menemuiku, tapi setidaknya dia bilang aku ini pacarnya.

"lia, tolong antar bunga ini ke Harris" aku tersentak dari lamunan 'oh, baik pak' aku segera meluncur dengan sepeda miniku menuju ke sebuah resort di pinggiran pantai. Pak Harris, pemilik resort ini, orangnya masih muda, ganteng,aku tak pernah lihat ia bersama wanita atau anak anak, mungkin dia masih bujangan.
'kamu telat lagi, mmhh...cape ya pakai sepeda?' pak harris menyapa sembari menerima buket buket bunga dari tanganku. 'Iya, pak tapi saya ga bisa naik motor, takut jatuh'. Kamu jangan langsung pergi ya, bantu saya pajang bunga bunga ini di kamar atas. Aku menurut saja.

Kira Kira satu jam kemudian, tugasku sudah selesai,aku bergegas kembali ke sepeda miniku yang sedari tadi terpanggang sinar matahari. "lia, tunggu dulu" .Aku menoleh ke arah suara itu, eh pak harris memanggil dari kejauhan. "ya pak?" Kamu ga buru buru kembali ke toko kan? gimana kalo sore ini kita jalan jalan ke Pecatu? sekalian saya ajari kamu naik motor.." ujar pak harris sembari terseyum maniiis sekali. Tumben, kataku dalam hati, tapi siapa sih yang bisa menolak ajakan cowo ganteng ini. aku menyanggupi ajakannya.

Sore itu, kami dengan sepeda motor, menuju pecatu, sebuah daerah di bali yang masih asri, dan dikelilingi candi candi. Ia dengan lembut mengajariku mengendarai motor, dengan sesekali melempar senyum manisnya.
esok harinya aku di jemput Pak harris di toko, usai jam kerja,lalu kami kembali ke pecatu.

Ini sudah hari ke 5, kami bertemu di luar jam kerja, selepas mengantarku pulang, Pak harris meraih tanganku dan berkata : Lia, Malam minggu nanti aku jemput kamu jam 7 malam ya, kali ini aku mau ajak kamu makan malam' Ah? aku hanya menelan ludah. Dandan yang cantik ya. "cup" ia mendaratkan sebuah kecupan di keningku.

"kemana saja! baru kelihatan! "Dani? aku kaget oleh kemunculan dani tiba tiba di depan jendela kamar.Ngapain kamu disini? Aku membuka jendela kamar dengan kesal. "kamu kemana saja? aku jemput di toko pulang kerja, kamu udah ga ada!" Aku menginap di rumah teman! jawabku sekenanya. Lia aku mau bicara, tolong keluar".

Dani mengutarakan niatnya untuk ikut kapal pesiar selama 2 tahun. Ia memintaku untuk menunggunya selama ia pergi. Maaf, sayang, aku ga bisa! itu terlalu lama, Ibu sdh menyuruh kita segera menikah!" Sekali lagi maaf!. Aku meninggalkan dani termangu dan lemas di bangku teras...

Malam itu aku tak sanggup memejamkan mata, aku merasa iba pada Dani, bagaimanapun dia masih pacarku, walaupun cuek, dia pemuda yang tegas, bekerja keras dan...aku tau dia sayang padaku.Tapi..bagaimana dengan pak Harris? apa aku harus jujur padanya bahwa aku juga menyukainya?

Hari sabtu pagi...aku minta izin dengan pemilik toko untuk pulang sebelum tengah hari, aku tak sabar ingin bertemu pak harris. Aku mengayuh sepeda miniku cepat cepat, setelah tiba di depan hotel langsung aku campakkan sepedaku begitu saja. Aku menaikki tangga lobi dan menuju kamar kerja pak harris..Pak..pak...saya mau bicara.Karena tak ada jawaban aku langsung membuka pintu yang tak terkunci. AAAAAWHHH!!!..apa yang ada di depan mataku benar benar sontak berteriak. HeY! sedang apa kamu disini!!

Dengan airmata bercucuran aku berlari menuruni tangga, aku tidak peduli dengan tatap aneh orang orang..aku ingin membuang ingatanku tentang kejadian yang baru aku lihat...Ya, aku melihat Pak Harris sedang disodomi laki laki lain...diatas ranjang merah dalam kamar penuh buket buket bunga yang biasa aku kirim.

Aku terduduk lemas di teras kamarku...airmata dan keringat bercucuran..aku benar benar tidak menyangka bahwa pak harris adalah seorang gay.. AHhhh..danii daniii..kamu dimana!!.. aku menyesal telah mengkhianatinya. Dengan langkah gontai dan masih terisak isak aku menuju ke kamarku, aku ingin tertidur dan berharap semua ini mimpi belaka.

"Neng, tadi mas dani kesini, nitip surat buat Eneng" tiba tiba pundakku ditepuk oleh ibu kost, Surat? dani? mana bu..aku langsung menyambar surat itu dan berlari ke kamar. "Neng...kok nangis..ada apa? Aku tak pedulian suara ibu kost yang sedikit khawatir..aku duduk di kasur dan merobek amplop surat.

Lia, sayang..aku tau kamu bertemu dengan pak harris seminggu ini, sayang..aku ngerti, kamu mungkin kesepian karena aku tinggal kerja, aku tunggu kamu tiap malam. Aku juga ngerti, kamu pasti lelah naik kerja mengantar bunga tiap hati dengan sepeda. itulah kenapa aku putuskan untuk kerja di kapal pesiar, gajinya lumayan sayang. Setelah 18 bulan, aku akan pulang, bawa uang banyak buat kita, biar kita bisa nikah, dan undang ibu ke bali. Tentu aja kamu ga perlu cape cape naik sepeda lagi..aku ingin belikan kamu motor dan mungkin ada sisa modal untuk kita bikin toko bungan sendiri. Aku sayang kamu Lia, tunggu aku ya sayang.

PS : aku tau dari teman teman kalau Pak harris itu gay, dia mungkin hanya ingin memperalat kamu. Lebih baik kamu hati hati, selama aku pergi tolong jaga diri ya.

Dani.

2 komentar:

  1. waduhh... pak harris bahay juga yakk..
    next ditunggu yang terbarunya nih.
    salam kenal dari penjaga toilet

    BalasHapus
  2. makasih altov....pak haris pria gay yg mungkin ingin dianggap normal dgn punya pacar wanita ya..hehe
    salam kenal juga

    BalasHapus