Selasa, 26 Januari 2010

selembar nyawa, diatas kereta malam..

menuju pulang kedalam kelam,
matanya kosong sekosong gairah yang ditawarkan wanita wanita peghibur diatas gerbong...
tangannya menggenggam selembar foto gadis kecil berambut merah, mungkin pada sosok di foto itu ia akan pulang? atau justru ia sedang berlari dari gadis kecil dalam foto itu?

selembar nyawa diatas kereta malam, hampir tak bertenaga, makanya ia kusebut hanya selembar nyawa...wajah pucat seakan tak berdarah, lemah tersandar dibangku kereta. Siapa yang mengerti dirinya? kereta sibuk melaju menerobos gulita malam, penjaja rokok sibuk bertahan diantara goncangan goncangan kereta sambil membawa asongannya. Ibu ibu pegangi anaknya yg tidur dipangkuan.

Siapa yang mengerti diriku, pikirnya? jika aku mati diatas kereta ini,paling paling aku besok jadi berita murahan di tabloid murahan : seorang pria menegak racun dalam perjalanan di atas kereta malam, tidak ditemukan tanda tanda kekerasan ditubuhnya, Pria ini disinyalir bunuh diri.
titik. habis.

tak ada yang tau kemana tujuan pria itu. tak ada yang mengajaknya bicara. begitu juga aku.
aku sibuk dengan pikiran pikiranku menerka ada apa dengannya.
kami sama sama melaju...entah menuju pada apa...



(catatan di banjarnegara, 2008)

3 komentar:

  1. sudah gw baca 3kali loh -aku-

    BalasHapus
  2. @chi : aaahh..chi!! ngejunk aja siih..hehe
    @aku : makasih sdh dibaca ya, lalu? suka gaa

    BalasHapus